logo yayasan mujahidin

Sedang memuat ...

Berita

Foto Khutbah Jumat 12 Juni 2020  "Rezki Memiliki Alamatnya"

Khutbah Jumat 12 Juni 2020 "Rezki Memiliki Alamatnya"

Khutbah Jumat Masjid Raya Mujahidin ke 2136

12 Juni 2020 / 20 Syawal 1441 H

Oleh Ustadz Dr Syamsu Hidayat, MA

Dengan tema : “ Rezeki Memiliki  Alamatnya “

Link Video Khutbah : https://www.youtube.com/watch?v=l7izvGUlE1Q

 

Ustadz Syamsu membuka  khutbahnya dengan menyampaikan firman Allah  dalam  surah  Al Baqarah ayat 155  . “ dan sungguh akan kami berikan cobaan kepada kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta dan jiwa. Dan berikanlah berita gembira kepada orang orang yang sabar”.

Rezki sudah punya alamaatnya, kepada siapa, kapan dimana dan bagaimana

Kalau rezki itu diukur dari kerja keras , maka pekerja bangunanlah yang mungkin paling cepat kayanya. Kalau rezki itu ditentukan oleh waktu kerja, maka pemilik warung kopi 24 jam yang akan lebih banyak mendapatkannya. Jika rezki  itu milik orang pintar, maka dosen guru besar yang bergelar panjang yang akan lebih  cepat kayanya. Dan jika rezki itu karna jabatan, maka presiden raja adalah orang yang menduduki seratus orang terkaya di dunia.

Sungguh rezki itu hanya karena Kasih Sayang Allah SWT.

Ali bin Abi Tholib pernah berkata mengejar rezki jangan mengejar jumlahnya tapi berkahnya.

Ustadz Syamsu juga menyampaikan “ meskipun berlari rezki kita tetap akan mengejar kita “. Kalaulah anak adam lari dari rezkinya sebagaimana ia lari dari kematian niscaya rezkinya mengejarnya sebagaimana kematian mengejarnya. Hadits Riwayat Ibnu Hiban no 1084.

Miskin Kaya sudah ada yang mengaturnya, manusia pada batas ikhtiarnya, maka mari kita belajar dari Abdurahman bin Auf yang selalu gagal menjadi orang menjadi orang miskin. Sebuah  kisah tentang investasinya membeli kurma busuk. Suatu ketika rasulullah berkata Abdurahman bin auf akan masuk surga terakhir karena terlalu kaya. Ini karena orang yang terlalu kaya akan dihisab paling lama. Maka mendengar itu abdurahman bin Auf terkejut, sedih dan berfikir keras bagaimana agar bias menjadi miskin supaya bias masuk surge lebih awal. 

Setelah perang tabuk, kurma di Madinah yang ditinggal para sahabat yang berperang menjadi busuk semua, lalu harganya pun jatuh. Abdurahman bin auf menjual semua asetnya kemudian dengan uang hasil menjual asset dia memborong semua kurma busuk tadi milik sahabat  dengan harga yang bagus. Semuanya bersyukur, kurma yang dikhawatirkan tidak laku, tiba tiba laku keras diborong semuanya oleh abdurahman bin auf. Sahabat bergembira , abdurahman bin auf pun bergembira. Sahabat lain gembira karena kurma busuk mereka laku, abdurahman bin auf pun gembira sebab berharap jatuh miskin karena membeli kurma yang tak berharga.

Masyaallah.. alangkah hebatnya beliau. Lalu bagaimana bilamana ini terjadi pada kita. Kadang kala usaha sedikit saja diberi kesulitan kita sudah berteriak tak tentu arah. Abdurahman bin auf sangat lega sebab tau bakal akan masuk surge lebih awal dari sebab sudah menjadi miskin. Namun , masyaallah.. rencana Allah SWT diluar nalar manusia, tiba –tiba dating utusan dari yamanmembawa berita raja yaman mencari kurma busuk. Rupa rupanya di yaman sedang terjangkit wabah penyakit menular  dan obat yang cocok adalah kurma yang busuk. Utusan raja yaman berniat memborong semua kurma busuk abdurahman bin auf dengan harga sepuluh kali lipat dadri harga kurma yang biasa. Subhanallah… orang lain bekerja eras untuk menjadi kaya, abdurahman bin auf berusaha keras menjadi miskin. Tapi selalu gagal.

Allah berfirman : “ wahai manusia di langit ada rezki bagi kalian juga semua karunia yang dijanjikan pada kalian. Sura Azzariyat ayat 22.

Allah SWT lah yang memberikan rezki, oleh sebab itu jangan pernah takut dan cemas dengan karunia Allah, Mari kita layakkan diri kita menerima rezki Allah dengan memperkuat iman dan amal sholeh seperti abdurahman bin auf.  Semoga kisah ini dapat menyuntik kembali semangat dalam diri kita semua yang sednag diuji dalam perjalanan dan usaha kita untuk lebih mengutamakan  urusan kepada Allah dibandingkan dengan urusan dunia yang sementara ini.

Sebagai penutup ustadz Syamsu menyampaikan  bahwa rezki adalah kata benda  abstrak untuk menggambarkan anugerah Allah SWT, berbeda dengan kata fadlun atau fadilah atau karunia yang berupa kesenangan dunia atau kenikmatan yang sudah diatur oleh Tuhan . maka sesungguhnya rezki yang hakiki bukanlah materi atau harta, tapi ketetapan perjumpaan dengan Allah SWT Tuhan semesta alam. Mereka yang mendapat kemuliaan untuk berjumpa dengan  Tuhan adalah mereka  yang benar benar yang telah mendapatkan sejatinya rezki.

Maka barangsiapa yang mengharapkan perjumpaan dengan Tuhannya hendaknya mereka melakukan amal sholeh dan tidak mensekutukan seorang pun dalam beribadah kepada Tuhannya. Surah Alkahfi ayat 110. (tt)